Tantangan hari ke . 21

#TantanganGuruSiana#

VOLLY BALL MEMBAWA BAROKAH DALAM MASA DEPANKU

Posisi aku saat itu masih mengabdi di SD Yayasan Bakti Prabumulih, tepatnya tahun 1987, tes demi tes aku jalani dalam pertempuran sengit yang dilaksanakan oleh Personalia Pertamina Prabumulih mencari calon guru profesional. Pagi aku mengikuti tes, siangnya aku tetap mengabdi, sehingga proses aku mengikuti tes tersebut tidak terlihat jelas oleh pihak yayasan dan mitra kerjaku, kecuali ada beberapa mitra yang sama- sama ikut.

Alhamdulillah, tibalah saatnya tes terakhir yaitu pemeriksaan kesehatan, kabarnya bila tes kesehatan lulus ada peluang untuk diterima menjadi guru SD Pertamina Prabumuih. Banyak sekali tahapan yang diperiksa dalam tes kesehatan tersebut, dimulai harus melakukan lari marathon keliling kompleks Pertamina Prabumulih, diperiksa denyut nadi, jika memasuki menit aman artinya termasuk baik, belum lagi pemeriksaan mata, hidung, telinga, jantung, dan lainnya.

Apabila tahapan selanjutnya ada panggilan itu artinya tes kesehatan kita lulus. Bersyukur aku mendapatkan panggilan kembali. Saat itu bulan Desember seingatku aku mendapatkan panggilan menghadap di kantor Personalia Pertamina, satu - satunya kantor besar milik Pertamina, masuknya saja harus meninggalkan KTP, barang - barang yang dibawa diperiksa terlebih dulu, percis seperti kita di bandara begitu.

Nanya kesana kemari, akhirnya ketemu juga kantor yang akan dituju, komat - kamit mulutku sambil baca doa, duduk dengan jantung berdebar- debar, semakin banyak doa yang kubaca semakin kencang jantungku berdetak. Giliran namaku dipanggil semakin langkahku kacau sekali. " Silahkan duduk bu ! " . " Terima kasih pak , jawabku ". Yang kuingat saat itu karena posisiku masih mengabdi di SD Yayasan Bakti Prabumulih , aku segera harus meminta surat pemberhentianku, jika surat itu sudah ada aku baru resmi diterima di SD Pertamina Prabumulih.

Aku bingung sekali, disatu sisi aku bahagia disisi lain aku harus bagaimana ya ?. Untuk menghadap kepala sekolahku aku tak sanggup, karena dalam proses tes aku belum - belum sempat bercerita, sedangkan ini tiba - tiba mau minta surat pemberhentian. Dengan Bismillah kuberanikan masuk ruangan kepala sekolah teringat masa pertama aku diterima di SD ini dua tahun tujuh bulan telah berlalu, secepat itu waktu berjalan. Sedikit demi sedikit kumulai ceritaku dari awal ikut tes sampai tes terakhir, aku pun memohon maaf atas kejadian ini yang seolah - olah dadakan padahal proses tes butuh waktu berbulan - bulan. Aku berterima kasih sudah diberi kesempatan mengabdi di sini pak, aku memohon maaf atas kesalahan- kesalahan yang pernah aku lakukan selama ini. Aku mohon bantuan bapak agar aku dibuatkan surat pemberhentian tidak menjadi guru di sini lagi.

Besoknya aku antarkan surat pemberhentian itu di ruangan yang sama tempat aku dipanggil kemarin. Aku sempat gandakan dulu surat itu sebagai kenang- kenangan pengabdianku. Saat bapak personalia membaca surat itu sepertinya ada keraguan dalam surat itu. " Ini asli bu ya ! ". Asli pak,jawabku ". Memang surat itu terlihat kabur harap maklum saja ketikan dari mesin ketik yang pitanya sudah habis masanya diganti. Aku ditawarkan untuk mengantarkan surat pemberhentian yang ketikannya lebih jelas lagi. Namun aku tak sempat meminta ulang surat tersebut dikarnakan besoknya aku sudah mengikuti turnamen Volly Ball di kota Prabumulih. Sebelumnya aku sempat ditanya " Bisa main Volly Ball bu ?" . "Bisa pak, jawabku !". Semenjak itu aku resmi mengabdi di SD Pertamina Prabumulih. Alhamdulillah Volly Ball membawa barokah dalam masa depan kehidupanku.Terima kasih Ya Allah.